Selasa, 19 Juli 2016

Pemeriksaan Total Protein Dan Albumin


Hasil gambar untuk Pemeriksaan Total Protein Dan Albumin

Protein total adalah kadar semua jenis protein yang terdapat dalam serum/plasma, yang terdiri atas albumin, globulin dan lain fraksi yang (protein yang kadarnya sangat rendah). Pemeriksaan protein total berguna untuk memonitor perubahan kadar protein yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit. Biasanya diperiksa secara bersama-sama dengan pemeriksaan lain. Misalnya kadar albumin, faal hati, atau pemeriksaan elektroforesis protein. Rasio albumin/globulin diperoleh dengan perhitungan dan dapat memberikan keterangan tambahan. Kadar protein total meningkat pada keadaan dehidrasi, multiple myeloma dan penyakit hati menahun, merendah pada penyakit ginjal dan stadium akhir gagal hati.

Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Manfaatnya untuk pembentukan jaringan sel baru. Di dalam ilmu kedokteran, albumin ini dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi atau pembedahan. Pada masa krisis saat ini, impor serum albumin yang dimanfaatkan sering membebani biaya pasien. Untuk satu kali pembedahan, penggunaan serum ini bisa mencapai tiga kali 10 mililiter itu.

Albumin berfungsi sebagai transport berbagai macam substansi termasuk bilirubin, asam lemak, logam, ion, hormone, dan obat-obatan. Salah satu konsekuensi dari hipoalbumin adalah obat yang seharusnya berikatan dengan protein akan berkurang, di lain pihak obat yang tidak berikatan akan meningkat, hal ini akan meningkatkan kadar obat dalam darah.

Ukuran tingkat protein total sendiri kemungkinan tidak diketahui, tetapi dapat dinormalkan dengan adanya perubahan nilai unsur pokok protein. Contohnya menurunnya albumin distabilkan dengan naiknya tingkat immnoglobin ini merupakan kombinasi yang sudah lazim. Hiperalbuminae kemungkinan tidak terjadi, dan naiknya konsentrasi albumin hanya dialami pada keadaan dehidrasi yaitu untuk mereduksi kadar cairan plasma, sebagai akibat dari statis vena. Hipoalbuminaemia terjadi sebagai akibat dari overdehidrasi, kelebihan protein, pengurangan sintesis pada defisiensi makanan, penyakit hati, serta meningkatnya katabolisme.

1 komentar: