Senin, 18 Juli 2016

Mekanisme Kerja Antibiotik

Mekanisme kerja antibiotik
Ada banyak cara bagi antibiotik untuk membunuh kuman. Berikut mekanisme kerja antibiotik:

•Menghambat metabolism sel mikroba
      Mikriba membutuhkan asam folat dari asam amino benzoat (PABA). Apabila sulfonamid menang bersaing dengan PABA untuk ikut dalam pembentukan asam folat, maka terbentuk analog asam folat yang non fungsional. Akhirnya kehidupan mikroba terganggu.

•Menghambat sintesis dinding sel mikroba
      Dinding sel bakteri, terdiri dari polipeptidoglikan (glikopeptida). Sikloserin (obat) mengahambat reaksi yang paling dini dalam proses sintesis dinding sel diikuti berturut-turut oleh bacitrasin, vankomisin, dan diakhiri oleh penisilin dan sefalosporin, yang menghambat reaksi terakhir (transpeptidase) dalam rangkaian reaksi tersebut. Oleh karena tekanan osmotic dalam sel kuman lebih tinggi daripada di luar sel maka kerusakan dinding sel kuman akan menyebabkan terjadinya lisis

•Mengganggu keutuhan membrane sel mikroba
     Meningkatkan permeabilitas dan menyebabkan kebocoran senyawa intraselular, termasuk deterjen seperti polimiksin, anti jamur poliena misalnya, nistatin dan amforterisin B, yang mengikat sterol dinding sel, dan doptomycin lipopeptide.

•Menghambat sintesis protein sel mikroba
    Mengganggu fungsi subunit ribosom 30 S/50S untuk menghambat sintesis protein secara reversible, yang pada umumnya merupakan bakteriostatik misalnya, kloramfenikol, tetrasiklin, eritomisin, stertogramin, dan linezalid.

•Menhambat sintesis asam nukleat sel mikroba
Rifampisin, berikatan dengan enzim polymerase RNA (subunit) sehingga menghambat sintesis RNA dan DNA oleh enzim tersebut. Golongan kuinolon menhambat DNA girase pada kuman yang fungsinya menata kromosom yang sngat panjang menjadi bentuk spiral hingga bias muat dalam sel kuman yang kecil.

0 komentar:

Posting Komentar