Inflamasi
Inflamasi merupakan respon yang bersifat protektif terhadap cidera atau perusakan jaringan yang berfungsi menghancurkan, mengencerkan, atau mengurung agen yang menyebabkan cedera maupun jaringan yang cedera itu. Inflamasi juga terbagi atas akut dan kronik. Inflamasi akut merupakan peradangan yang biasanya onsetnya tiba-tiba, ditandai oleh tanda tanda klasik berupa nyeri, panas, merah, bengkak, bahkan hilang fungsi. Sedangkan inflamasi kronik adalah radang yang berlangsung lama dan persisten yang terutama ditandai oleh pembentukan jaringan ikat baru yang mungkin merupakan kelanjutan bentuk akut.
Berikut merupakan mekanisme peradangan :
•Rubor (kemerahan)
Arteriol yang memasok daerah tersebut berdilatasi sehingga memungkinkan lebih banyak mengalir ke dalam mikro sirkulasi local.
•Kalor (panas)
Reaksi peradangan yang terjadi pada permukaan tubuh, daerah peradangan di kulit menjadi lebih hangat dari sekelilingnya karena lebih banyak darah di alirkan dari dalam tubuh ke permukaan daerah yang terkena dibandingkan daerah normal.
•Dolor (nyeri)
Perubahan pH local atau konsentrasi local ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Pelepasan zat-zat kimia tertentu seperti histamine atau zat-zat kimia bioaktif lain dapat merangsang saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang menyebabkan peningkatan tekanan local yang tidak diragukan lagi dapat menimbulkan nyeri.
•Tumor (bengkak)
Dihasilkan oleh cairan dan sel-sel yang berpindah dari aliran darah ke jaringan intertisial. Campuran cairan dan sel-sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada wal perjalanan reaksi peradangan, sebagian besar eksudat adalah cairan, seperti yang terlihat secara cepat di dalam lepuhan setelah luka bakar ringan pada kulit. Kemudian, sel-sel darah putih atau leukosit meninggalkan aliran darah dan tertimbun di bagian eksudat.
•Fungsio laesa (hilang fungsi)
Pada akhirnya daerah peradangan akan mengalami gangguan fungsi.
0 komentar:
Posting Komentar