Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid.
Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk, sedangkan jenis kolestrol HDL merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Sebenarnya Serat apapun (Oats, Sayur, Buah) akan mengikat sebagian lemak dan dibuang bersama BAB, tetapi yang lebih utama adalah pengaturan makanan (diet).
Sebenarnya 70 persen Kadar Kolesterol dipengaruhi oleh Enzim Tubuh di Hati, tetapi Lemak Jenuh Berantai Panjang akan memperburuk Kadar Kolesterol dan terutama Lemak Trans yang Berantai Menengah, tetapi bersifat Stabil, tidak mudah/dapat memecah menjadi Rantai Pendek. Tidak ada salahnya Screening Kolesterol mulai pada usia 9 tahun, cukup Pemeriksaan Kolesterol Total saja dan jika Kolesterol Totalnya melebihi 200, maka perlu lanjutan Pemeriksaan Kolesterol LDL (HDL tidak perlu dulu) dan juga Pemeriksaan Triglyceride.
Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida
Pada prinsip tes kolesterol total dan tes trigliserida dilakukan metode kolorimetrik enzimatik dimana intensitas warna yang terbentuk dapat ditentukan dengan mengukur absorbansnya pada rentang panjang gelombang 480-550 nm dan intensitas warna yang terbentuk ditentukan dengan fotometri. Untuk pemeriksaan ini pasien disuruh untuk puasa minimal 12 jam atau maksimal 14 jam, sampel darah diperoleh melalui vena punksi pada vena mediana cubiti dengan menggunakan disposible syringe 10 cc. Diambil darah sebanyak 5 mLtanpa antikoagulan agar darah dapat membeku kemudian disentrifuge 3000 rpm selama 10 menit untuk mendapatkan serum. Setelah itu serum dipisahkan dari bekuan darah dan siap untuk dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida.
Interpretasi hasil laboratorium untuk tes trigliserida, dikatakan normal jika nilainya <150 mg/dL dan dikatakan tinggi jika nilainya adalah >200-499 mg/dL, sedangkan untuk tes kolesterol total, pada orang dewasa dikatakan normal jika nilainya 140-199 mg/dL dan tinggi jika nilainya >240 mg/dL.
Pemeriksaan Kadar HDL dan LDL
Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki efek positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO2-C yang tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari rendahnya HDL – C ( kurang dari 40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit jantung.
Uji atau pengukuran nilai LDL perlu dilakukan untuk mengetahui risiko terkena penyakit jantung. Uji LDL umumnya dilakukan sebagai bagian dari pengukuran kolesterol total, lipoprotein densitas tinggi (HDL), dan trigliserida. Hasil pengukuran LDL yang sehat umumnya berkisar kurang dari 100 mg/dL (kurang dari 70 mg/dL untuk individu yang memiliki riwayat penyakit jantung atau memiliki risiko sangat tinggi terkena penyakit aterosklerosis. Sebelum melakukan pemeriksaan LDL, penggunaan obat apapun harus dihentikan sementara dan tidak diperbolehkan makan-minum selama 9-12 jam. Darah akan diambil dari vena, umumnya pada bagian siku atau bagian belakang tangan.
Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk, sedangkan jenis kolestrol HDL merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Sebenarnya Serat apapun (Oats, Sayur, Buah) akan mengikat sebagian lemak dan dibuang bersama BAB, tetapi yang lebih utama adalah pengaturan makanan (diet).
Sebenarnya 70 persen Kadar Kolesterol dipengaruhi oleh Enzim Tubuh di Hati, tetapi Lemak Jenuh Berantai Panjang akan memperburuk Kadar Kolesterol dan terutama Lemak Trans yang Berantai Menengah, tetapi bersifat Stabil, tidak mudah/dapat memecah menjadi Rantai Pendek. Tidak ada salahnya Screening Kolesterol mulai pada usia 9 tahun, cukup Pemeriksaan Kolesterol Total saja dan jika Kolesterol Totalnya melebihi 200, maka perlu lanjutan Pemeriksaan Kolesterol LDL (HDL tidak perlu dulu) dan juga Pemeriksaan Triglyceride.
Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida
Pada prinsip tes kolesterol total dan tes trigliserida dilakukan metode kolorimetrik enzimatik dimana intensitas warna yang terbentuk dapat ditentukan dengan mengukur absorbansnya pada rentang panjang gelombang 480-550 nm dan intensitas warna yang terbentuk ditentukan dengan fotometri. Untuk pemeriksaan ini pasien disuruh untuk puasa minimal 12 jam atau maksimal 14 jam, sampel darah diperoleh melalui vena punksi pada vena mediana cubiti dengan menggunakan disposible syringe 10 cc. Diambil darah sebanyak 5 mLtanpa antikoagulan agar darah dapat membeku kemudian disentrifuge 3000 rpm selama 10 menit untuk mendapatkan serum. Setelah itu serum dipisahkan dari bekuan darah dan siap untuk dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida.
Interpretasi hasil laboratorium untuk tes trigliserida, dikatakan normal jika nilainya <150 mg/dL dan dikatakan tinggi jika nilainya adalah >200-499 mg/dL, sedangkan untuk tes kolesterol total, pada orang dewasa dikatakan normal jika nilainya 140-199 mg/dL dan tinggi jika nilainya >240 mg/dL.
Pemeriksaan Kadar HDL dan LDL
Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki efek positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO2-C yang tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari rendahnya HDL – C ( kurang dari 40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit jantung.
Uji atau pengukuran nilai LDL perlu dilakukan untuk mengetahui risiko terkena penyakit jantung. Uji LDL umumnya dilakukan sebagai bagian dari pengukuran kolesterol total, lipoprotein densitas tinggi (HDL), dan trigliserida. Hasil pengukuran LDL yang sehat umumnya berkisar kurang dari 100 mg/dL (kurang dari 70 mg/dL untuk individu yang memiliki riwayat penyakit jantung atau memiliki risiko sangat tinggi terkena penyakit aterosklerosis. Sebelum melakukan pemeriksaan LDL, penggunaan obat apapun harus dihentikan sementara dan tidak diperbolehkan makan-minum selama 9-12 jam. Darah akan diambil dari vena, umumnya pada bagian siku atau bagian belakang tangan.
0 komentar:
Posting Komentar